Gallery

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 08 Maret 2017

TUGAS REVIEW JURNAL TENTANG E-BUSINES
Dosen Pengampu:
Mohamad Ali Murtadho S.Kom, M.Kom



Disusun oleh :
M ADITYA ISWAN NUR F   (4114066)FAKULTAS TEKNIK
PRODI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ‘ULUM JOMBANG
2017

Analisis E-Business Pada CV.Ordinary Studio Palembang


M.Eko Baranata (ekobaranata@gmail.com), Rendy Mirza Revelino
(Rendy_Run_Rabbit@yahoo.co.id), Daniel Udjulawa, S.Kom., M.T.I
(Daniel@yahoo.com)
Jurusan Sistem Informasi
STMIK GI MDP

Latar belakang
untuk mengetahui informasi mengenai stok kamera dan hasil karya seni photo. Saat ini proses bisnis yang terjadi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan telepon atau datang langsung ke perusahaan tersebut dan pendataannya pun masih manual. Sehingga pengerjaannya pun sering mengalami kesulitan dan memakan waktu cukup lama dalam pengerjaannya.
Metode yang digunakan
Metode yang digunakan adalah metodologi Iterasi. “Menurut  (Whitten, 2006, h.36) metodologi iterasi adalah metodologi dimana setiap tahapan atau fase pengembangan sistem dilaksanakan dengan memakai teknik pengulangan, dimana suatu proses dapat dilaksanakan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil yang maksimal”.

1.         Survei Sistem

Pada fase ini akan dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi pendefinisian dari permasalahan yang ada untuk menentukan ruang lingkup, menentukan metodologi yang digunakan, serta membuat jadwal kegiatan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.

2. Analisis Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang telah ada dengan mengidentifikasi permasalahan, penentuan tujuan dari perbaikan sebuah sistem, dan mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem.
Kerangka         PIECES         (Performance,
Information, Economics, Control, Efficiency, Service) merupakan salah satu metodologi yang tepat untuk menganalisis permasalahan yang ada.

3. Desain Sistem

Fase ini menyatakan bagaimana sebuah desain sistem lanjutan yang akan dibuat dengan menggambarkan sebuah model sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Alat yang dapat digunakan dalam fase ini adalah use case, ERD (Entity Relationship Diagram) yang digunakan untuk mengidentifikasi data dan
DFD (Data Flow Diagram) untuk mengidentifikasi proses dan rancangan interface.

4. Pembuatan Sistem  

Pada tahap ini, mencakup pembuatan sistem baru (hardware dan software) dengan alat bantu yang digunakan antara lain MySQL (My Structure Query Language), bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor ).

5. Implementasi Sistem

Penginstalan database dan program baru, pelatihan bagi pengguna dan konversi ke sistem yang baru.

6. Pemeliharaan Sistem

Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan           sistem yang    telah dioperasikan. 

Analisi kebutuhan
Permodelan use case mengidentifikasi dan menggambarkan fungsi-fungsi sistem dengan menggunakan alat. Whitten (2006, h.257) Use case adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario),
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan menggambarkan apa saja yang dibutuhkan user dan apa yang bisa user lakukan terhadap sistem. Adapun unsur – unsur e-business  yang akan diberikan pada ebusiness yang dibutuhkan oleh  CV.Ordinary Studio Palembang antara  lain :
1.Multimedia
Fasilitas yang diberikan adalah Tampilan website  dimana terdiri dari berbagai macam pilihan menu yang dapat mempermudah pelanggan, supplayer serta admin untuk megeloa sebuah data.

2. Interactivity
Fasilitas yang diberikan adalah 
A.                 Hak akses : pelanggan di berikan hak akses untuk menginput data kameranya sendiri untuk dijual melalui website.

B.                 Upload Data barang: supplier dapat Memberikan informasi stok barang yang akan diberikan kepada admin melalui web yang mana supplier hanya mengupload data stok barang ke web.

C.                 Download data persediaan barang dan penjualan : pimpinan dengan mudah mendownload laporan penjualan dan data persediaan barang yang diberikan oleh admin tanpa harus menunggu admin Memberikan laporan yang berisi laporan penjualan dan data persediaan barang.

3. Computation
Fasilitas yang diberikan adalah 
A.     Input data barang : admin dapat menginput data barang, pelanggan dapat menginput data penjualan kamera kedalam website saling berbagi informasi. 
B.     Cek stok barang : admin sekarang dapat menglihat stok barang  melalui web sehingga admin bisa langsung Memberikan informasi kepada pelanggan yang masih ada atau belum.

4. Communication
Fasilitas yang diberikan adalah 
A.     Halaman jual – beli : pada satu halaman website disediakan halaman untuk pelanggan melakukan proses jual beli barang second mereka.
B.     buku tamu : pelanggan bisa Memberikan kritik dan saran kepada perusahaan.







Penerapan Business Intelligence Pada Aplikasi Partner Relationship
Management Di PT Indosat Sales Area Kota Mojokerto

Oleh : Mohamad Ali Murtadho1, Hendrik2
1.
 Prodi Sistem Informasi Fak. Teknik Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (unipdu) Jombang
2
Magister Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Email : aliadho@gmail.com, javanehese@gmail.com

Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan organisasi. Bila dilihat secara sekilas maka PRM merupakan aplikasi business intelligence karena PRM mampu melakukan ekstraksi  data dan  membantu kerja clusster officer (CO) serta dapat di pergunakan sales area manager dalam mengambil sebuah keputusan bisnis.
Metode
Penelitian ini menggunakan metoda survai, yaitu menyelidiki suatu gejala, fakta secara faktual dengan menganalisa aplikasi Partner Relationship Management (PRM) PT. Indosat Sales Area Mojokerto. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi terkait aplikasi PRM, wawancara dilakukan ke bagian Channel Management (CM), Cluster Officer (CO), dan  Canvasser.
PEMBAHASAN

a. Business Intelligence

Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse. Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis. Dengan demikian manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta aktual, dan tidak hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman kuantitatif saja

Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data-data di masa
lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk
mendukung keputusan dan perencanaan organisasi 
Elemen-Elemen dalam Pengembangan Business Intelligence

1. Data Warehouse

Data warehouse merupakan tempat penyimpanan untuk ringkasan dari data historis yang diambil dari basis data-basis data yang tersebar di suatu organisasi. Data Warehouse mengumpulkan semua data perusahaan dalam satu tempat agar dapat diperoleh pandangan yang lebih baik dari suatu proses bisnis/kerja dan meningkatkan kinerja organisasi. mendukung proses pembuatan keputusan manajemen.
Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanan dimana pengguna dapat dengan mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari keberadaan data warehouse adalah dapat meningkatkan efektifitas pembuatan keputusan . adapun karakteristik dari data warehouse adalah a). Subject Oriented atau berorientasi pada subyek. b). Time-variant, c). Non Volatile d). Integrated,  
Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi a). Pengambilan dan pengumpulan data (termasuk data dari luar organisasi yang dibutuhkan). b). Mempersiapkan data (transforming), seperti membersihkan dan mengintegrasikan data; c). Penyimpanan data (loading); d). Penyediaan data untuk analisis (query & reporting).

2. Data Mining

Data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database yang besar. Dalam jurnal ilmiah, data mining juga dikenal dengan nama Knowledge Discovery in Databases (KDD). Dengan diperolehnya informasi-informasi yang berguna dari data-data yang ada, hubungan antara item dalam transaksi, maupun informasi informasi-yang potensial, selanjutnya dapat diekstrak dan dianalisa dan diteliti lebih lanjut dari berbagai sudut pandang. Informasi yang ditemukan ini selanjutnya dapat diaplikasi kan untuk aplikasi manajemen, melakukan query processing, pengambilan keputusan dan lain sebagainya

3. OLAP (Online Analytical Processing)  

OLAP merupakan kunci dari BI, yang digunakan untuk menganalisisis data dan informasi yang pada akhirnya akan menjadi dasar basis Decision Support System (DSS) dan Expert Infotmation System (EIS). Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan melalui OLAP antara lain seperti : menlakukan query, meminta laporan yang ad hoc, mendukung analisis statistik, analisis interaktif, serta membangun aplikasi multimedia.
OLAP merupakan proses komputer yang memungkinkan pengguna dapat dengan mudah dan selektif memilih dan melihat data dari sudut pandang yang berbeda-beda. Data pada OLAP disimpan dalam basis data multidimensi. Jika pada basis data relasional terdiri dari dua dimensi, maka pada basis data multidimensi terdiri dari banyak dimensi yang dapat dipisahkan oleh OLAP menjadi beberapa sub atribut.

b. Penerapan Partner Relationship Management Di PT. Indosat Tbk.
Partner Relationship Management (PRM), yaitu suatu istilah dalam bisnis yang digunakan untuk menjelaskan mengenai strategi dan metodologi untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi antara perusahaan dengan mitra bisnis/partner perusahaannya. PRM (Partner Relationship Management) bertujuan mendapatkan dan memelihara para mitra untuk meningkatkan penjualan dan ditribusi produk. 
Partner Relationship Management (PRM) merupakan aplikasi perangkat lunak berbasis web solusi untuk memperbaiki proses untuk mencapai pelanggan melalui penjualan langsung dan distribusi. Aplikasi PRM mengotomatisasi siklus hidup manajemen pendistribusian dan mengkoordinasikan pertukaran informasi antara penjualan, pemasaran dan organisasi layanan.
Selain tentang relationship, PRM mencakup tentang memahami kebutuhan mitra bisnis seseorang dan memuaskan kebutuhan tersebut untuk yang terbaik dari kemampuan seseorang sambil membangun kepercayaan antara dua pihak. oleh karena itu, PRM jauh lebih kompleks tidak sekedar mengumpulkan data. 
Partner Relationship Management (PRM) di Indosat bermanfaat 
a)      Memperluas pendapatan dan peluang pasar baru dengan membangun saluran mitra dinamis.
b)      Memberikan visibilitas real-time ke dalam hari-hari aktivitas pemasaran dan penjualan untuk pelacakan yang lebih baik dan lebih pendek siklus penjualan.
c)      Meningkatkan hubungan antar Indosat dan rekanannya dengan memberdayakan rekanannya untuk berkembang di channel anda.
d)     Kontrol arus informasi dan komunikasi melalui setiap fase dari penjualan rekanan dan proses pemasaran.
e)      Menyatukan kegiatan Indosat dan rekannya dan manajemen order dalam satu aplikasi.

1. Proses bisnis dalam PRM PT. Indosat Tbk. Sales Area Mojokerto

PT. Indosat Tbk. Sales Area Mojokerto dipimpin oleh kepala SAM, yang membawai beberapa devisi yaitu Marcom (marketing and communication), Custumer service, Technical dan Channel Management (CM). marcom bertugas untuk mempromosikan program, event even yang di sponsori oleh Indosat termasuk menanganimasalah teknis seperti desain banner, brosur, pamphlet dan bentuk fisik promosi lainnya, Menyeleksi proposal permohonan sponsor oleh suatu even, seleksi dan pembinaan Duta Indosat, mendata pengguna Indosat dalam suatu komunitas. Technical bertugas untuk menangani semua keperluan teknis dalam jaringan, instalasi listrik, BTS, Tower dan keperluan teknis lainnya. Channel management memiliki tugas untuk menjalin hubungan antar cluster, distributor, sampai outlet, di dalam CM terdapat tim Canvasser yang bertugas melakukan kunjungan dan mendata outlet untuk menjadikan anggota Indosat Outlet Communty (IOC). Canvasser melakukan pendataan di outlet menggunakan form spreadsheet yang kemudian diserahan ke bagian cluster officer dan di inputkan ke sistem Partner relationship management. 
2. Aplikasi Partner Relationship Management PT. Indosat Tbk. Sales Area

Mojokerto

Di dalam managemen control PRM terdapat menu-menu sebagai berikut
a.       Menu Terratory yaitu Menu yang berisi data outlet , reg canvanser, dan sebagai fronliner dan juga untuk mengatur jurney canvanser
b.      Menu reward yang berisi Penghargaan untuk ioc, claster FMC (penjaga toko), outlet
c.       Menu Point berisi tantang info IOC dan Point yang dimiliki
d.      Report yang berisi Data outlet populasi kota, kunjungan canvasser

Untuk memasukkan anggota outlet baru, maka dilakukan melalui menu territory.
Data yang dimasukkan adalah Regional, Area, Sales area, Cluster, Sub Cluster, Dealer,
Sub Dealer, Category, Sub Category, Sub Category, New Registration IOC, ICC Yang
Mendaftarkan, NPWP, Outlet Name, Alamat Lengkap, Lokasi, Business Volume Outlet, Ukuran Outlet, Alamat Pemilik dan Biodata lengkap, Posisi Outlet, dan segala hal terakait outlet, pemiliknya dan keluarganya.

 
Gambar 2: input Data Outlet yang akan menjadi IOC
Selain menginputkan data Data Outlet yang akan menjadi IOC, PRM di PT. Indosat Tbk. Mempunyai fungsi melihat Permanent Journey Plan (PJP) / route plan. kalau seorang canvasser sudah memiliki jadwal kunjungan tetap (Permanent Journey Plan atau Route Plan) dan melakukan PJP yang sudah disusun dapat memudahkan tidak hanya outlet tapi juga canvassernya. 
Selain memasukkan data PJP, Clusster Officer dapat melihat kinerja dari canvesser, marketing dan distribusinya, seperti terlihat pada gambar 3

 
Gambar 3: kinerja dan kunjungan canvesser

PRM PT. Indosat Tbk, mempunyai kemampuan untuk melihat laporan canvasser yang terdiri dari Regional, Area, Sales area, Cluster, Sub cluster, Dealer,

Distributor stater pack (kartu perdana).Canvasser, Outlet, Group resul

(pengelompokan nama produk dan keterangan pendukung yang terdiri dari Mentari, Im3, Kartu indosat (Karin), Voucher, Material promo (spanduk, poster, painting dan lainnya), Keterangan outlet, LAC &  CI (keterangan kode BTS)), Keterangan produk yang terdiri dari ( SP sell in, SP stock, SP visibility, Voucher sell in, Material promo, Outle tutup, LAC & CI),  Result (jumlah penataan dari item result), Journey (tanggal kunjungan canvasser), Schedule (jadwal kunjungan canvassr).
Pada Menu PRM PT. Indosat, Tbk terdapat menu Dealer Performance yaitu untuk mengetahui performance atau pencapaian distributor atau dealer terhadap target yang di berikan Indosat. Tujuannya untuk dapat info secara periodik pencapaian distributor terhadap target indosat. LIST yang belum di approve akan di approval oleh PIC Channel Management sales area.

 
Gambar 4: Dealer Performance Aplikasi PRM

c. Penerapan Busnis Integence Pada Partner Relationship Management

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse. Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis. Dengan demikian manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta actual.
Begitu juga dengan Partner Relationship Management (PRM), setelah mengumpulkan dan memasukkan data mitra, distributor dan outlet, PRM mempunyai fitur seperti pendaftaran IOC, laporan kunjungan canvasser ke outlet, info member, penjualan starter pack (perdana) yang sell in dan sell out, transaksi penjualan pulsa Indosat, dan perbandingan penjualan starter pack antar provider. material produk (matpro), point atau reward, jumlah populasi outlet tiap bulan,  memonitor wilayah penjualan produk Indosat, mengelompokkan outlet-outlet menjadi suatu community, mengetahui jumlah penjualan produk Indosat secara terstruktur. Dengan demikian PRM merupakan aplikasi management yang sangat penting di PT. Indosat (Tbk) , karena dengan adanya aplikasi tersebut dapat membantu kerja clusster officer (co) sedangkan hasil dari data tersebut dapat di pergunakan sales area manager dalam mengambil sebuah keputusan bisnis.
Penerapan BI pada aplikasi PRM terlihat pada pengukuran kinerja canvasser, penjualan produk di outlet dan distributor, perbandingan starpeck antar provider, monitoring wilayah penjualan produk, dealer performance. Kekurangan dari aplikasi PRM di PT. Indosat Tbk adalah informasi BI masih berupa data table dan belum berupa dasbard yang dapat berfungsi memberikan metrik (ukuran-ukuran) yang menentukan performa perusahaan. Dengan dasbaord BI mampu memberikan informasi kondisi internal dan memberikan sinyal-sinyal untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dengan lebih cepat. Pada prakteknya, BI akan berfungsi sebagai analis, penghitung scorecard, sekaligus memberikan rekomendasi pada user terhadap tindakan yang sebaiknya diambil. Dengan menjalankan fungsi dashboard, user BI akan mengenali potensi ketidakberesan pada perusahaan sekaligus dengan penyebabnya sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang besar. BI akan berfungsi memberikan advance alarm, memberikan informasi trend dan melakukan benchmark. 




ANALISIS PENERAPAN E-BUSINESS
STUDI KASUS PADA
PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY (SMART), Tbk
Oleh :
Puspa Rani & Diana Rahmawati

1.             Latar Belakang
E-bisnis  dapat  diartikan sebagai  pemanfaatan  teknologi  jaringan  dan komunikasi oleh  organisasi,  individu,  atau  pihak-pihak  terkait  untuk  meningkatkan proses  bisnisnya.  Penerapan  e-bisnis  pada  suatu  unit  usaha    dapat  menimbulkan keuntungan atau kerugian. Pada satu sisi pemanfatan teknologi informasi untuk bisnis memberikan  keuntungan  dalam  hal  peningkatan  penjualan,  memperluas  pemasaran dan  promosi  serta  meningkatkan  efisiensi,  tetapi  disisi  lain   penerapan  e-bisnis cenderung  mengakibatkan  kerugian  karena  biaya  yang  dibutuhkan  untuk mengoperasikan  teknologi  tersebut  sangat  tinggi  sehingga  pihak  manajemen  harus mempertimbangkan  cost dan benefit  dari pemanfaatan tersebut.
PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), Tbk adalah sebuah  perusahaan agribisnis dengan komoditi utama berupa kelapa sawit. Perusahaan  ini  memiliki  visi  “untuk  menjadi yang terbaik”.  Dengan  visi  ini perusahaan memutuskan untuk menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia.
2.             Penerapan E-Bisnis pada PT. SMART, Tbk
Kegiatan  e-bisnis  dapat  dilakukan  dalam  beberapa  model,  misalnya  Business  to Consumer  (B2C),  Business  to  Business  (B2B),  Business  to  Government  (B2G),  dan Business  to  Education  (B2E).  Sistem  e-bisnis  pada  PT.  SMART,  Tbk  yang  akan dianalisis  adalah  e-bisnis  model  B2C. 
B2C menjembatani aktivitas antara organisasi-dalam hal ini PT. SMART, Tbk-  dengan para konsumen  serta  pihak  yang  berkepentingan  lainnya.  Salah  satu  cara  yang  ditempuh perusahaan  dalam  menerapkan  e-bisnis  adalah  dengan  memanfaatkan  media  jaringan dan  komunikasi.  PT.  SMART,  Tbk  telah  menyediakan  situs/website  tentang perusahaannya di internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja
Melalui  situs  tersebut,  banyak  informasi  yang  dapat  diperoleh  oleh  khalayak. Berikut beberapa item yang dapat dimanfaatkan :
a.       Item for Investor item  ini, tersedia informasi mengenai laporan tahunan, hasil kuartalan, harga internasional,  perkebunan  dan  produksi,  informasi  kepada  shareholders,  serta pengumuman-pengumuman terbaru.
b.      Item for Costumers. Item  ini menyediakan ragam produk yang dapat dikonsumsi oleh konsumen, berikut kelebihan-kelebihan  dari  produk  tersebut.  Sehingga  para  konsumen  dapat mengetahui keunggulan produk-produk tersebut.
c.       Item Product Recipes, Perusahaan  juga  memanjakan  konsumennya  dengan  memberikan  beberapa  resep masakan  yang  dapat  dicoba  oleh  customer  dengan  menggunakan  produk perusahaan.

3.             Analisis Penerapan E Bisnis  PT. SMART, Tbk
1.      Bagi para investor
Baik  inverstor  lama  maupun  investor  yang  akan  bergabung,  dapat  memperoleh informasi  yang  sangat  penting.  Melalui  laporan  tahunan  dan  hasil  kuartalan,  investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Informasi-informasi dan pengumuman lainnya  yang  dimuat  akan  memberikan  sinyal  kepada  investor  untuk  mengambil keputusan
2.      Bagi para konsumen
konsumen semakin  dapat  mengenal  produk-produk  yang  ditawarkan  perusahaan.  Kemudian mengetahui  lebih  dalam  mengenai  keunggulan-keunggulan  yang  dimiliki  produk tersebut. Selain itu, para konsumen juga disuguhkan berbagai resep masakan yang dapat dibuat  menggunakan  produk  yang  ditawarkan  sehingga  mendorong  konsumen  untuk  membeli  produk  tersebut. 
Manfaat :
1.      Lebih  dikenalnya  perusahaan  ini  di  kalangan  masyarakat  yang  akhirnya  dapat memperluas pangsa pasar perusahaan (sarana promosi).
2.      Adanya peningkatan citra perusahaan di mata pasar.
3.      Terbukanya  kesempatan  untuk  memperoleh  investor  lain,  selain  meningkatkan kepercayaan investor lama.
Kerugian:
1.      Adanya penambahan biaya operasional untuk menjalankan teknologi ini.
2.      Dapat  terjadi  missed-communication  antara  manajemen  perusahaan  dan  investor akibat kurangnya hubungan secara langsung.
3.      Jika  terjadi  kesalahan  yang  telah  dimuat  di  media  ini,  akan  sulit  untuk memperbaikinya,  karena  hal  ini  dengan  sangat  cepat  tersebar  kepada  setiap pembaca.

4.             Kesimpulan
Bagi  perusahaan  besar,  seperti  PT.  SMART,  Tbk  dan  lainnya menerapkan  teknologi informasi jaringan dan komunikasi akan sangat memberikan dampak positif. Namun, bagi perusahan menengah, terlebih bagi perusahaan kecil, penerapan teknologi mutakhir  seperti  ini  cenderung  akan  mengakibatkan  kerugian  financial  yang  cukup besar.  Hal  ini  dikarenakan  biaya  yang  dikeluarkan  untuk  pembuatan  dan  operasional teknologi ini sangat besar. Sedangkan hasil yang diperoleh belum tentu dapat menutupi  biaya tersebut, apalagi diharapkan dapat memberikan laba bagi perusahaan.




 Analisis E-Business Pada CV.Ordinary Studio Palembang


M.Eko Baranata (ekobaranata@gmail.com), Rendy Mirza Revelino
(Rendy_Run_Rabbit@yahoo.co.id), Daniel Udjulawa, S.Kom., M.T.I
(Daniel@yahoo.com)
Jurusan Sistem Informasi
STMIK GI MDP

Latar belakang
untuk mengetahui informasi mengenai stok kamera dan hasil karya seni photo. Saat ini proses bisnis yang terjadi masih dilakukan secara manual dengan menggunakan telepon atau datang langsung ke perusahaan tersebut dan pendataannya pun masih manual. Sehingga pengerjaannya pun sering mengalami kesulitan dan memakan waktu cukup lama dalam pengerjaannya.
Metode yang digunakan
Metode yang digunakan adalah metodologi Iterasi. “Menurut  (Whitten, 2006, h.36) metodologi iterasi adalah metodologi dimana setiap tahapan atau fase pengembangan sistem dilaksanakan dengan memakai teknik pengulangan, dimana suatu proses dapat dilaksanakan secara berulang-ulang sampai mendapatkan hasil yang maksimal”.

1.         Survei Sistem

Pada fase ini akan dilakukan beberapa kegiatan yang meliputi pendefinisian dari permasalahan yang ada untuk menentukan ruang lingkup, menentukan metodologi yang digunakan, serta membuat jadwal kegiatan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan dokumentasi.

2. Analisis Sistem

Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap sistem yang telah ada dengan mengidentifikasi permasalahan, penentuan tujuan dari perbaikan sebuah sistem, dan mengidentifikasi kebutuhan pengguna sistem.
Kerangka         PIECES         (Performance,
Information, Economics, Control, Efficiency, Service) merupakan salah satu metodologi yang tepat untuk menganalisis permasalahan yang ada.

3. Desain Sistem

Fase ini menyatakan bagaimana sebuah desain sistem lanjutan yang akan dibuat dengan menggambarkan sebuah model sistem untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan. Alat yang dapat digunakan dalam fase ini adalah use case, ERD (Entity Relationship Diagram) yang digunakan untuk mengidentifikasi data dan
DFD (Data Flow Diagram) untuk mengidentifikasi proses dan rancangan interface.

4. Pembuatan Sistem  

Pada tahap ini, mencakup pembuatan sistem baru (hardware dan software) dengan alat bantu yang digunakan antara lain MySQL (My Structure Query Language), bahasa pemrograman PHP (Hypertext Preprocessor ).

5. Implementasi Sistem

Penginstalan database dan program baru, pelatihan bagi pengguna dan konversi ke sistem yang baru.

6. Pemeliharaan Sistem

Tahapan pemeliharaan sistem mencakup seluruh proses yang diperlukan untuk menjamin kelangsungan, kelancaran, dan penyempurnaan           sistem yang    telah dioperasikan. 

Analisi kebutuhan
Permodelan use case mengidentifikasi dan menggambarkan fungsi-fungsi sistem dengan menggunakan alat. Whitten (2006, h.257) Use case adalah urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait (skenario),
Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan menggambarkan apa saja yang dibutuhkan user dan apa yang bisa user lakukan terhadap sistem. Adapun unsur – unsur e-business  yang akan diberikan pada ebusiness yang dibutuhkan oleh  CV.Ordinary Studio Palembang antara  lain :
1.Multimedia
Fasilitas yang diberikan adalah Tampilan website  dimana terdiri dari berbagai macam pilihan menu yang dapat mempermudah pelanggan, supplayer serta admin untuk megeloa sebuah data.

2. Interactivity
Fasilitas yang diberikan adalah 
A.                 Hak akses : pelanggan di berikan hak akses untuk menginput data kameranya sendiri untuk dijual melalui website.

B.                 Upload Data barang: supplier dapat Memberikan informasi stok barang yang akan diberikan kepada admin melalui web yang mana supplier hanya mengupload data stok barang ke web.

C.                 Download data persediaan barang dan penjualan : pimpinan dengan mudah mendownload laporan penjualan dan data persediaan barang yang diberikan oleh admin tanpa harus menunggu admin Memberikan laporan yang berisi laporan penjualan dan data persediaan barang.

3. Computation
Fasilitas yang diberikan adalah 
A.     Input data barang : admin dapat menginput data barang, pelanggan dapat menginput data penjualan kamera kedalam website saling berbagi informasi. 
B.     Cek stok barang : admin sekarang dapat menglihat stok barang  melalui web sehingga admin bisa langsung Memberikan informasi kepada pelanggan yang masih ada atau belum.

4. Communication
Fasilitas yang diberikan adalah 
A.     Halaman jual – beli : pada satu halaman website disediakan halaman untuk pelanggan melakukan proses jual beli barang second mereka.
B.     buku tamu : pelanggan bisa Memberikan kritik dan saran kepada perusahaan.






Penerapan Business Intelligence Pada Aplikasi Partner Relationship
Management Di PT Indosat Sales Area Kota Mojokerto

Oleh : Mohamad Ali Murtadho1, Hendrik2
1.
 Prodi Sistem Informasi Fak. Teknik Universitas Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum (unipdu) Jombang
2
Magister Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Email : aliadho@gmail.com, javanehese@gmail.com

Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data di masa lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk mendukung keputusan dan perencanaan organisasi. Bila dilihat secara sekilas maka PRM merupakan aplikasi business intelligence karena PRM mampu melakukan ekstraksi  data dan  membantu kerja clusster officer (CO) serta dapat di pergunakan sales area manager dalam mengambil sebuah keputusan bisnis.
Metode
Penelitian ini menggunakan metoda survai, yaitu menyelidiki suatu gejala, fakta secara faktual dengan menganalisa aplikasi Partner Relationship Management (PRM) PT. Indosat Sales Area Mojokerto. Pengambilan data menggunakan teknik wawancara untuk memperoleh informasi terkait aplikasi PRM, wawancara dilakukan ke bagian Channel Management (CM), Cluster Officer (CO), dan  Canvasser.
PEMBAHASAN

a. Business Intelligence

Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse. Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis. Dengan demikian manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta aktual, dan tidak hanya mengandalkan intuisi dan pengalaman kuantitatif saja

Business Intelligence (BI) merupakan sistem dan aplikasi yang berfungsi untuk mengubah data-data dalam suatu perusahaan atau organisasi (data operasional, data transaksional, atau data lainnya) ke dalam bentuk pengetahuan. Aplikasi ini melakukan analisis data-data di masa
lampau, menganalisisnya dan kemudian menggunakan pengetahuan tersebut untuk
mendukung keputusan dan perencanaan organisasi 
Elemen-Elemen dalam Pengembangan Business Intelligence

1. Data Warehouse

Data warehouse merupakan tempat penyimpanan untuk ringkasan dari data historis yang diambil dari basis data-basis data yang tersebar di suatu organisasi. Data Warehouse mengumpulkan semua data perusahaan dalam satu tempat agar dapat diperoleh pandangan yang lebih baik dari suatu proses bisnis/kerja dan meningkatkan kinerja organisasi. mendukung proses pembuatan keputusan manajemen.
Tujuan utama dari pembuatan data warehouse adalah untuk menyatukan data yang beragam ke dalam sebuah tempat penyimpanan dimana pengguna dapat dengan mudah menjalankan query (pencarian data), menghasilkan laporan, dan melakukan analisis. Salah satu keuntungan yang diperoleh dari keberadaan data warehouse adalah dapat meningkatkan efektifitas pembuatan keputusan . adapun karakteristik dari data warehouse adalah a). Subject Oriented atau berorientasi pada subyek. b). Time-variant, c). Non Volatile d). Integrated,  
Sedangkan fungsi utama dari data warehouse meliputi a). Pengambilan dan pengumpulan data (termasuk data dari luar organisasi yang dibutuhkan). b). Mempersiapkan data (transforming), seperti membersihkan dan mengintegrasikan data; c). Penyimpanan data (loading); d). Penyediaan data untuk analisis (query & reporting).

2. Data Mining

Data mining adalah ekstraksi informasi atau pola yang penting atau menarik dari data yang ada di database yang besar. Dalam jurnal ilmiah, data mining juga dikenal dengan nama Knowledge Discovery in Databases (KDD). Dengan diperolehnya informasi-informasi yang berguna dari data-data yang ada, hubungan antara item dalam transaksi, maupun informasi informasi-yang potensial, selanjutnya dapat diekstrak dan dianalisa dan diteliti lebih lanjut dari berbagai sudut pandang. Informasi yang ditemukan ini selanjutnya dapat diaplikasi kan untuk aplikasi manajemen, melakukan query processing, pengambilan keputusan dan lain sebagainya

3. OLAP (Online Analytical Processing)  

OLAP merupakan kunci dari BI, yang digunakan untuk menganalisisis data dan informasi yang pada akhirnya akan menjadi dasar basis Decision Support System (DSS) dan Expert Infotmation System (EIS). Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan melalui OLAP antara lain seperti : menlakukan query, meminta laporan yang ad hoc, mendukung analisis statistik, analisis interaktif, serta membangun aplikasi multimedia.
OLAP merupakan proses komputer yang memungkinkan pengguna dapat dengan mudah dan selektif memilih dan melihat data dari sudut pandang yang berbeda-beda. Data pada OLAP disimpan dalam basis data multidimensi. Jika pada basis data relasional terdiri dari dua dimensi, maka pada basis data multidimensi terdiri dari banyak dimensi yang dapat dipisahkan oleh OLAP menjadi beberapa sub atribut.

b. Penerapan Partner Relationship Management Di PT. Indosat Tbk.
Partner Relationship Management (PRM), yaitu suatu istilah dalam bisnis yang digunakan untuk menjelaskan mengenai strategi dan metodologi untuk meningkatkan hubungan dan komunikasi antara perusahaan dengan mitra bisnis/partner perusahaannya. PRM (Partner Relationship Management) bertujuan mendapatkan dan memelihara para mitra untuk meningkatkan penjualan dan ditribusi produk. 
Partner Relationship Management (PRM) merupakan aplikasi perangkat lunak berbasis web solusi untuk memperbaiki proses untuk mencapai pelanggan melalui penjualan langsung dan distribusi. Aplikasi PRM mengotomatisasi siklus hidup manajemen pendistribusian dan mengkoordinasikan pertukaran informasi antara penjualan, pemasaran dan organisasi layanan.
Selain tentang relationship, PRM mencakup tentang memahami kebutuhan mitra bisnis seseorang dan memuaskan kebutuhan tersebut untuk yang terbaik dari kemampuan seseorang sambil membangun kepercayaan antara dua pihak. oleh karena itu, PRM jauh lebih kompleks tidak sekedar mengumpulkan data. 
Partner Relationship Management (PRM) di Indosat bermanfaat 
a)      Memperluas pendapatan dan peluang pasar baru dengan membangun saluran mitra dinamis.
b)      Memberikan visibilitas real-time ke dalam hari-hari aktivitas pemasaran dan penjualan untuk pelacakan yang lebih baik dan lebih pendek siklus penjualan.
c)      Meningkatkan hubungan antar Indosat dan rekanannya dengan memberdayakan rekanannya untuk berkembang di channel anda.
d)     Kontrol arus informasi dan komunikasi melalui setiap fase dari penjualan rekanan dan proses pemasaran.
e)      Menyatukan kegiatan Indosat dan rekannya dan manajemen order dalam satu aplikasi.

1. Proses bisnis dalam PRM PT. Indosat Tbk. Sales Area Mojokerto

PT. Indosat Tbk. Sales Area Mojokerto dipimpin oleh kepala SAM, yang membawai beberapa devisi yaitu Marcom (marketing and communication), Custumer service, Technical dan Channel Management (CM). marcom bertugas untuk mempromosikan program, event even yang di sponsori oleh Indosat termasuk menanganimasalah teknis seperti desain banner, brosur, pamphlet dan bentuk fisik promosi lainnya, Menyeleksi proposal permohonan sponsor oleh suatu even, seleksi dan pembinaan Duta Indosat, mendata pengguna Indosat dalam suatu komunitas. Technical bertugas untuk menangani semua keperluan teknis dalam jaringan, instalasi listrik, BTS, Tower dan keperluan teknis lainnya. Channel management memiliki tugas untuk menjalin hubungan antar cluster, distributor, sampai outlet, di dalam CM terdapat tim Canvasser yang bertugas melakukan kunjungan dan mendata outlet untuk menjadikan anggota Indosat Outlet Communty (IOC). Canvasser melakukan pendataan di outlet menggunakan form spreadsheet yang kemudian diserahan ke bagian cluster officer dan di inputkan ke sistem Partner relationship management. 
2. Aplikasi Partner Relationship Management PT. Indosat Tbk. Sales Area

Mojokerto

Di dalam managemen control PRM terdapat menu-menu sebagai berikut
a.       Menu Terratory yaitu Menu yang berisi data outlet , reg canvanser, dan sebagai fronliner dan juga untuk mengatur jurney canvanser
b.      Menu reward yang berisi Penghargaan untuk ioc, claster FMC (penjaga toko), outlet
c.       Menu Point berisi tantang info IOC dan Point yang dimiliki
d.      Report yang berisi Data outlet populasi kota, kunjungan canvasser

Untuk memasukkan anggota outlet baru, maka dilakukan melalui menu territory.
Data yang dimasukkan adalah Regional, Area, Sales area, Cluster, Sub Cluster, Dealer,
Sub Dealer, Category, Sub Category, Sub Category, New Registration IOC, ICC Yang
Mendaftarkan, NPWP, Outlet Name, Alamat Lengkap, Lokasi, Business Volume Outlet, Ukuran Outlet, Alamat Pemilik dan Biodata lengkap, Posisi Outlet, dan segala hal terakait outlet, pemiliknya dan keluarganya.

 
Gambar 2: input Data Outlet yang akan menjadi IOC
Selain menginputkan data Data Outlet yang akan menjadi IOC, PRM di PT. Indosat Tbk. Mempunyai fungsi melihat Permanent Journey Plan (PJP) / route plan. kalau seorang canvasser sudah memiliki jadwal kunjungan tetap (Permanent Journey Plan atau Route Plan) dan melakukan PJP yang sudah disusun dapat memudahkan tidak hanya outlet tapi juga canvassernya. 
Selain memasukkan data PJP, Clusster Officer dapat melihat kinerja dari canvesser, marketing dan distribusinya, seperti terlihat pada gambar 3

 
Gambar 3: kinerja dan kunjungan canvesser

PRM PT. Indosat Tbk, mempunyai kemampuan untuk melihat laporan canvasser yang terdiri dari Regional, Area, Sales area, Cluster, Sub cluster, Dealer,

Distributor stater pack (kartu perdana).Canvasser, Outlet, Group resul

(pengelompokan nama produk dan keterangan pendukung yang terdiri dari Mentari, Im3, Kartu indosat (Karin), Voucher, Material promo (spanduk, poster, painting dan lainnya), Keterangan outlet, LAC &  CI (keterangan kode BTS)), Keterangan produk yang terdiri dari ( SP sell in, SP stock, SP visibility, Voucher sell in, Material promo, Outle tutup, LAC & CI),  Result (jumlah penataan dari item result), Journey (tanggal kunjungan canvasser), Schedule (jadwal kunjungan canvassr).
Pada Menu PRM PT. Indosat, Tbk terdapat menu Dealer Performance yaitu untuk mengetahui performance atau pencapaian distributor atau dealer terhadap target yang di berikan Indosat. Tujuannya untuk dapat info secara periodik pencapaian distributor terhadap target indosat. LIST yang belum di approve akan di approval oleh PIC Channel Management sales area.

 
Gambar 4: Dealer Performance Aplikasi PRM

c. Penerapan Busnis Integence Pada Partner Relationship Management

Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa Secara umum Business Intelligence (BI) merupakan sebuah proses untuk melakukan ekstraksi data-data operasional perusahaan dan mengumpulkannya dalam sebuah data warehouse. Selanjutnya data di data warehouse diproses menggunakan berbagai analisis statistik dalam proses data mining, sehingga didapat berbagai kecenderungan atau pattern dari data. Hasil penyederhanaan dan peringkasan ini disajikan kepada end user yang biasanya merupakan pengambil keputusan bisnis. Dengan demikian manajemen dapat mengambil keputusan berdasarkan fakta-fakta actual.
Begitu juga dengan Partner Relationship Management (PRM), setelah mengumpulkan dan memasukkan data mitra, distributor dan outlet, PRM mempunyai fitur seperti pendaftaran IOC, laporan kunjungan canvasser ke outlet, info member, penjualan starter pack (perdana) yang sell in dan sell out, transaksi penjualan pulsa Indosat, dan perbandingan penjualan starter pack antar provider. material produk (matpro), point atau reward, jumlah populasi outlet tiap bulan,  memonitor wilayah penjualan produk Indosat, mengelompokkan outlet-outlet menjadi suatu community, mengetahui jumlah penjualan produk Indosat secara terstruktur. Dengan demikian PRM merupakan aplikasi management yang sangat penting di PT. Indosat (Tbk) , karena dengan adanya aplikasi tersebut dapat membantu kerja clusster officer (co) sedangkan hasil dari data tersebut dapat di pergunakan sales area manager dalam mengambil sebuah keputusan bisnis.
Penerapan BI pada aplikasi PRM terlihat pada pengukuran kinerja canvasser, penjualan produk di outlet dan distributor, perbandingan starpeck antar provider, monitoring wilayah penjualan produk, dealer performance. Kekurangan dari aplikasi PRM di PT. Indosat Tbk adalah informasi BI masih berupa data table dan belum berupa dasbard yang dapat berfungsi memberikan metrik (ukuran-ukuran) yang menentukan performa perusahaan. Dengan dasbaord BI mampu memberikan informasi kondisi internal dan memberikan sinyal-sinyal untuk mendukung pengambilan keputusan yang tepat dengan lebih cepat. Pada prakteknya, BI akan berfungsi sebagai analis, penghitung scorecard, sekaligus memberikan rekomendasi pada user terhadap tindakan yang sebaiknya diambil. Dengan menjalankan fungsi dashboard, user BI akan mengenali potensi ketidakberesan pada perusahaan sekaligus dengan penyebabnya sebelum hal tersebut berkembang menjadi masalah yang besar. BI akan berfungsi memberikan advance alarm, memberikan informasi trend dan melakukan benchmark. 



ANALISIS PENERAPAN E-BUSINESS
STUDI KASUS PADA
PT. SINAR MAS AGRO RESOURCES AND TECHNOLOGY (SMART), Tbk
Oleh :
Puspa Rani & Diana Rahmawati

1.             Latar Belakang
E-bisnis  dapat  diartikan sebagai  pemanfaatan  teknologi  jaringan  dan komunikasi oleh  organisasi,  individu,  atau  pihak-pihak  terkait  untuk  meningkatkan proses  bisnisnya.  Penerapan  e-bisnis  pada  suatu  unit  usaha    dapat  menimbulkan keuntungan atau kerugian. Pada satu sisi pemanfatan teknologi informasi untuk bisnis memberikan  keuntungan  dalam  hal  peningkatan  penjualan,  memperluas  pemasaran dan  promosi  serta  meningkatkan  efisiensi,  tetapi  disisi  lain   penerapan  e-bisnis cenderung  mengakibatkan  kerugian  karena  biaya  yang  dibutuhkan  untuk mengoperasikan  teknologi  tersebut  sangat  tinggi  sehingga  pihak  manajemen  harus mempertimbangkan  cost dan benefit  dari pemanfaatan tersebut.
PT. Sinar Mas Agro Resources and Technology (SMART), Tbk adalah sebuah  perusahaan agribisnis dengan komoditi utama berupa kelapa sawit. Perusahaan  ini  memiliki  visi  “untuk  menjadi yang terbaik”.  Dengan  visi  ini perusahaan memutuskan untuk menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di Indonesia.
2.             Penerapan E-Bisnis pada PT. SMART, Tbk
Kegiatan  e-bisnis  dapat  dilakukan  dalam  beberapa  model,  misalnya  Business  to Consumer  (B2C),  Business  to  Business  (B2B),  Business  to  Government  (B2G),  dan Business  to  Education  (B2E).  Sistem  e-bisnis  pada  PT.  SMART,  Tbk  yang  akan dianalisis  adalah  e-bisnis  model  B2C. 
B2C menjembatani aktivitas antara organisasi-dalam hal ini PT. SMART, Tbk-  dengan para konsumen  serta  pihak  yang  berkepentingan  lainnya.  Salah  satu  cara  yang  ditempuh perusahaan  dalam  menerapkan  e-bisnis  adalah  dengan  memanfaatkan  media  jaringan dan  komunikasi.  PT.  SMART,  Tbk  telah  menyediakan  situs/website  tentang perusahaannya di internet yang dapat diakses oleh siapa saja, kapan saja dan di mana saja
Melalui  situs  tersebut,  banyak  informasi  yang  dapat  diperoleh  oleh  khalayak. Berikut beberapa item yang dapat dimanfaatkan :
a.       Item for Investor item  ini, tersedia informasi mengenai laporan tahunan, hasil kuartalan, harga internasional,  perkebunan  dan  produksi,  informasi  kepada  shareholders,  serta pengumuman-pengumuman terbaru.
b.      Item for Costumers. Item  ini menyediakan ragam produk yang dapat dikonsumsi oleh konsumen, berikut kelebihan-kelebihan  dari  produk  tersebut.  Sehingga  para  konsumen  dapat mengetahui keunggulan produk-produk tersebut.
c.       Item Product Recipes, Perusahaan  juga  memanjakan  konsumennya  dengan  memberikan  beberapa  resep masakan  yang  dapat  dicoba  oleh  customer  dengan  menggunakan  produk perusahaan.

3.             Analisis Penerapan E Bisnis  PT. SMART, Tbk
1.      Bagi para investor
Baik  inverstor  lama  maupun  investor  yang  akan  bergabung,  dapat  memperoleh informasi  yang  sangat  penting.  Melalui  laporan  tahunan  dan  hasil  kuartalan,  investor dapat mengetahui bagaimana kinerja perusahaan. Informasi-informasi dan pengumuman lainnya  yang  dimuat  akan  memberikan  sinyal  kepada  investor  untuk  mengambil keputusan
2.      Bagi para konsumen
konsumen semakin  dapat  mengenal  produk-produk  yang  ditawarkan  perusahaan.  Kemudian mengetahui  lebih  dalam  mengenai  keunggulan-keunggulan  yang  dimiliki  produk tersebut. Selain itu, para konsumen juga disuguhkan berbagai resep masakan yang dapat dibuat  menggunakan  produk  yang  ditawarkan  sehingga  mendorong  konsumen  untuk  membeli  produk  tersebut. 
Manfaat :
1.      Lebih  dikenalnya  perusahaan  ini  di  kalangan  masyarakat  yang  akhirnya  dapat memperluas pangsa pasar perusahaan (sarana promosi).
2.      Adanya peningkatan citra perusahaan di mata pasar.
3.      Terbukanya  kesempatan  untuk  memperoleh  investor  lain,  selain  meningkatkan kepercayaan investor lama.
Kerugian:
1.      Adanya penambahan biaya operasional untuk menjalankan teknologi ini.
2.      Dapat  terjadi  missed-communication  antara  manajemen  perusahaan  dan  investor akibat kurangnya hubungan secara langsung.
3.      Jika  terjadi  kesalahan  yang  telah  dimuat  di  media  ini,  akan  sulit  untuk memperbaikinya,  karena  hal  ini  dengan  sangat  cepat  tersebar  kepada  setiap pembaca.

4.             Kesimpulan
Bagi  perusahaan  besar,  seperti  PT.  SMART,  Tbk  dan  lainnya menerapkan  teknologi informasi jaringan dan komunikasi akan sangat memberikan dampak positif. Namun, bagi perusahan menengah, terlebih bagi perusahaan kecil, penerapan teknologi mutakhir  seperti  ini  cenderung  akan  mengakibatkan  kerugian  financial  yang  cukup besar.  Hal  ini  dikarenakan  biaya  yang  dikeluarkan  untuk  pembuatan  dan  operasional teknologi ini sangat besar. Sedangkan hasil yang diperoleh belum tentu dapat menutupi  biaya tersebut, apalagi diharapkan dapat memberikan laba bagi perusahaan.